Selasa, 26 Januari 2010

Schizoid Personality Disorder

Termasuk pada cluster A, Kepribadian Eksentrik.
(Golongan ini termasuk didalamnya perilaku paranoid, aneh, eksentrik.)

Gangguan kepribadian skizoid merupakan suatu karakter yang sifatnya menetap dalam diri individu yang menghindari (withdrawal) kontak dari hubungan sosial. Individu dengan gangguan kepribadian skizoid (SPD) digambarkan sebagai individu yang tidak memiliki emosi dalam merespon pelbagai situasi. Kondisi ini seperti ketidakmampuan dalam menikmati pelbagai pengalaman-pengalaman hidup dalam pelbagai situasi yang terjadi.

Individu dengan SPD dalam hubungan sosial cenderung tidak menunjukkan ekspresi emosi, ia tidak tertarik pada hal-hal tertentu yang terjadi di sekelilingnya. Bermuram dan menjauhkan diri dari yang lain sehingga ia kadang terlihat seperti menyendiri dalam keterasingan.

Meskipun demikian individu dengan gangguan kepribadian SPD yang lebih menyukai menyendiri, akan tetapi tetap menyukai kehidupan sosial, artinya individu tersebut tidak mengurung dirinya dengan menghindari orang lain semata, ia masih tetap keluar ruangan dan tidak bersembunyi ―beda halnya dengan gangguan kepribadian menghindar (Avoidant Personality Disorder; APD) [Dobbert, D. (2007) Understanding Personality Disorders: An Introduction. Greenwood Press]

Beberapa perilaku pada individu dengan gangguan SPD adalah minimnya ekspresi emosi, kebanyakan orang normal akan menganggap bahwa ia tidak tertarik dengan sesuatu hal yang sedang terjadi, kurangnya perhatian dan tidak sensitif. Individu tersebut juga kesulitan untuk menunjukkan ekspresi amarah atau permusuhan dengan orang lain.

Gangguan kepribadian ini (skizoid) tidaklah sama dengan gangguan skizofrenia (schizophrenia) walaupun ada kemiripan pada nama, skizofrenia dikategorikan sebagai gangguan psikotik. Namun demikian SPD sering disebut sebagai gangguan mental "spektrum dari skizofrenia", beberapa simtom yang ada pada SPD seperti menghindari kontak pribadi dengan orang lain, minimnya ekspresi emosi merupakan simtom yang terdapat pada skizofrenia pula. Bedanya, pada SPD tidak terjadinya penyimpangan persepsi, paranoia dan ilusi dibandingan dengan kepribadian schizotypal maupun pada gangguan psikotik episode dari skizofrenia.

Untuk bekerja, individu dengan gangguan SPD dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, kesulitan akan dialami bila individu terlibat dalam hubungan interpersonal dengan rekan kerja atau orang lain. Individu dengan gangguan SPD juga dapat menikah, namun kesulitan akan ditemui dalam penciptaan hubungan lekat (intimacy) dengan pasangannya disamping itu, individu dengan tipe ini menunjukkan ketidaktertarikan pada hubungan seksual.


SIMTOM

Individu dengan gangguan SPD sangat jarang menikah, mereka kadang tergantung pada orangtuanya dan menghindari kontak personal dengan orang lain. Gangguan kepribadian SPD didiagnosa berdasarkan beberapa kriteria berikut;

1. Pola perilaku menetap yang tidak berpengaruh dari bentuk hubungan sosial dan keterbatasan pengungkapan ekspresi emosi dalam pelbagai hubungan antar pribadi pada awal masa dewasa;


a. Tidak pernah tertarik atau menikmati dalam berhubungan dengan orang lain termasuk untuk menjadi bagian dalam keluarga
b. Hampir selalu memilih aktivitas untuk menyendiri
c. Sangat sedikit diantaranya yang tertarik pada aktivitas seksual
d. Sangat jarang untuk memilih waktu untuk bersenang-senang
e. Sedikit mempunyai teman akrab
f. Tidak terpengaruh pada pujian dan kritik dari orang lain
g. Perilaku "dingin", emosi datar


2. Gangguan kepribadian skizoid tidak muncul yang disebabkan oleh skizofrenia, gangguan mood dengan gejala psikotik dikemudian hari, gangguan psikotik lainnya atau disebbkan oleh gangguan perkembangan termasuk fungsi fisiologis dari dampak langsung pengobatan medis.


TREATMENT

Medikasi


Pengobatan untuk individu dengan gangguan kepribadian skizoid (SPD) tidak begitu diperlukan, kecuali bila dokter beranggapan perlunya obat-obatan bila pasien disertai dengan gangguan kecemasan.

Psikoterapi


Individu dengan gangguan kepribadian skizoid sangat sulit untuk mendapatkan treatment, hal ini disebabkan bahwa individu dengan gangguan SPD beranggapan bahwa dirinya dalam keadaan baik-baik saja, bahkan individu tersebut tidak peduli sama sekali dengan terapi. Ini menjadi alasan treatment dianggap tidak diperlukan bagi individu dengan gangguan kepribadian skizoid. kecuali dalam beberapa kasus dimana individu senagaja datang pada terapis yang diakibatkan adanya gangguan lainnya seperti ketergantungan pada kebiasaan-kebiasaan buruk yang disadari oleh indivdu bersangkutan.

Test Psikologi
Beberapa test psikologi yang dapat mendiagnosa adanya gangguan kepribadian skizoid;
Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI-2)
Millon Clinical Multiaxial Inventory (MCMI-II)
Rorschach Psychodiagnostic Test
Thematic Apperception Test (TAT)

Psikoterapi yang sering digunakan untuk gangguan kepribadian skizoid adalah cognitive-behavioral therapy (CBT), terapi keluarga dan terapi psikodinamika. Bila individu mempunyai pasangan hidup, terapi pasangan (couples therapy) dapat digunakan untuk membentuk komunikasi antar pasangan

Terapi Individu.
Berhasilnya terapi pada individu dengan gangguan SPD membutuhkan waktu yang relatif lama, dibutuhkan kesabaran untuk mengubah persepsi yang salah terhadap cara memandang persahabatan untuk menciptakan hubungan interpersonal yang baik. Pada awal terapi, terapis akan menyuruh pasien/klien untuk mengungkapkan apa yang dibayangkan oleh individu menyangkut sebuah hubungan persahabatan dan ketakutan-ketakutan yang dirasakan oleh individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Selanjutnya terapis akan menyusun langkah-langkah kedepan secara bersama dengan klien untuk penyembuhannya.

Terapi Kelompok
Terapi kelompok merupakan salah satu treatment yang paling cepat dan efektif, meskipun demikian terapi kelompok tetap menemui kesulitan ketika individu SPD ikut dalam partisipasi kelompok tersebut. Oleh karenanya individu diberikan kenyamanan dalam grupnya, terapis juga harus menjaga dari kritikan anggota lainnya. Terciptanya keakraban antar sesama anggota merupakan salah satu harapan dari terapi ini dengan menciptakan hubungan-hubungan sosial yang saling mendukung. Terapi kelompok akan memberi pengalaman-pengalaman sosial yang bermanfaat, saling mengerti sesama anggota, berkomunikasi sampai pada memahami orang lain.

Singkat mengenai kepribadian Schizoid :
- tidak pernah tertarik berhubungan dengan orang lain termasuk keluarga
- lebih suka menyendiri
- kurang tertarik terhadap aktivitas seksual
- sangat jarang untuk memilih waktu untuk bersenang-senang
- sedikit teman akrab
- tidak terpengaruh pada suatu pujian, kritik dari orang lain
- perilaku "dingin', emosi datar

Penyebab berbagai bentuk penyimpangan kepribadian tidak diketahui secara pasti, berbagai pendekatan teori dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan kondisi gangguan tersebut. teori Biologi mempercayai adanya kelainan kromosom dan rusaknya susunan syaraf sebagai penyebabnya. teori sosial menjelaskan respon belajar menjadi salah satu faktor, sementara psikodinamika, hambatan perkembangan ego menjadi penyebabnya.

Individu dengan gangguan SPD beranggapan bahwa orang lain sangat mengganggu dan tidak menghargai dirinya. Olah karenanya individu SPD lebih menyukai pekerjaan atau hobby yang tidak melibatkan orang lain.

Cara Berpikir
Beberapa "cara" berpikir individu dengan gangguan skizoid;
• Tidak masalah dengan apa yang dipikirkan orang lain terhadap diriku
Sangat penting bagiku untuk bebas dan tidak tergantung pada orang lain
• Aku sangat menikmati segala sesuatunya tanpa ada orang lain disekitar atau disampingku
• Dalam situasi tertentu aku lebih menyukai melakukannya sendiri atau tanpa orang lain
• Berhubungan dengan orang lain tidak begitu penting bagiku
• Aku menentukan standar dan rencana-rencana untuk diriku
• Aku dapat melakukannya sendiri tanpa perlu bantuan dari orang lain
• Aku sepatutnya tidak perlu bersikap ramah dengan orang lain
• Aku lebih menyukai hal-hal yang sifatnya privasi dibandingkan dekat dengan orang lain
• Aku merasa lebih nyaman tidak terikat dengan orang lain dan hanya ada sedikit masalah bila tidak terlalu dekat dengan orang lain
• Lebih baik aku menjaga jarak dan bersikap biasa-biasa saja dengan orang lain

Mencegah
Mencegah gangguan kepribadian skizoid secara dini diberikan pada anak sebelum mencapai usia dewasa, pembelajaran dan stimulasi emosional adalah hal penting dilatih dan diperkenalkan pada anak-anak. Latih anak untuk peduli dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya merupakan salah satu cara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar