Senin, 29 Maret 2010

hajuh .. hajuh ..

Di suatu hari—bayangkan saja menggunakan imajinasi—di awal abad ke-5 M, Raja Tarumanagara yang bernama Maharaja Purnawarman berdiri gagah dan wibawa, tampak megah dan agung. Hari itu, ia hendak meresmikan sebuah proyek besar: penggalian sebuah kanal sepanjang 12 km (6.122 busur) yang dinamai Gomati yang melewati ibukota.
Proyek besar? Ya, penggalian kanal yang memakan waktu “hanya 21 hari” itu dimaksudkan untuk menghindari banjir yang kerap mengganggu wilayah Tarumanagara dan mengatasi masalah kekeringan selama kemarau. Kanal baru itu melintasi tanah kediaman kakek Purnawarman yang bernama Rajadirajaguru Jayasinghawarman, yang memerintah Taruma antara tahun 358-382 M. Tak lupa, pada peresmian itu (yang ditatah pada batu berbentuk bulat-telur) Sang Purnawarman menghadiahi para brahmana 1.000 ekor sapi sebagai raja hormat. Puaslah rupanya hati raja ini melihat bahwa di tahun ke-22 masa pemerintahannya, ia telah berbuat apa yang dibutuhkan rakyatnya.
Pun, dari batu peresmian itu (disebut Prasasti Tugu, ditemukan di Desa Tugu, Koja, Jakarta Utara) diperoleh berita lain: sebelum membuat kanal Gomati, Purnawarman membuat kanal bernama Chandrabaga yang mengalir melintasi istananya lalu menuju laut di utara (Laut Jawa). Tak diketahui rentang waktu antara penggalian Chandrabaga dengan penggalian Gomati; yang jelas dua proyek itu atas titah Purnawarman, yang memerintah Tarumanagara selama 39 tahun, dari 395-434 M. Melihat kurun waktu ia memerintah, dapat ditafsir bahwa penggalian Gomati dilakukan pada 412 M, yang dimulai pada “tanggal 8 paro-terang bulan Caitra”.
Dari Prasasti Tugu kita tahu persis: wilayah Jakarta-Bekasi-Karawang memang selalu dilanda banjir sejak abad ke-5 dan sebelumnya. Kini, 16 abad kemudian, kita sendiri mengalami—bukan sekadar tahu—banjir yang selalu datang tak diundang, entah itu dari luapan Citarum, Ciliwung, atau sungai-sungai lain. Dan upaya manusia dalam menanggulanginya merupakan hasil budi, budaya. Bila pemerintahan Purnawarman membuat Gomati, pemerintahan Ir. Juanda masa Presiden Soekarno membuat waduk Jatiluhur di Purwakarta—waduk terbesar di Indonesia. Masyarakat Taruma merasakan manfaat kali Chandrabaga, rakyat Indonesia nyaman dengan waduk Cirata. Luapan air dapat diatasi—untuk sementara.
Sebuah proyek nasional tentu harus dicatat, untuk diingat, atau dirayakan kembali oleh generasi penerus. Purnawarman membuat prasasti-prasasti yang berisi tentang kehebatan dirinya: sebagai manusia sempurna, raja yang mengayomi rakyat, jelmaan Wisnu yang perisainya tak tembus senjata musuh, dan penguasa negara yang ditakuti oleh negara-negara tetangga. Raja itu tahu belaka keadaan tanahnya : banjir akan terus hadir, maka itu dibuat kanal. Namun ia tak tahu bahwa kini banjir makin melanda, meluas, menghantam tanah mana saja, padahal bendungan dan waduk yang luasnya beribu-ribu hektar telah dibangun, padahal teknologi sudah sedemikian digitalnya. Sungguh, ia pun takkan menyangka bahwa masyarakat di abad ke-21 ternyata bebal-bebal—baik pejabat maupun jelata, yang selalu tak tuntas dalam berpikir, nyaman dengan sebatas menduga-duga.
Tak adil memang bila membandingkan teknologi terakota (bata merah) yang dibangun oleh Kerajaan Taruma (ingat situs Batujaya, Karawang) dengan teknologi diciptakan warga Indonesia kini—meski keduanya diwujudkan dalam kerangka kesejahteraan sosial. Tapi, membanding adalah mencoba untuk sejengkal lebih maju. Mengetahui latar belakang adalah mempersiapkan masa yang datang. Bila cermin di kamar rusak, masih ada air jernih untuk melihat. Kejernihan akan memperlihatkan segala sesuatunya: kekotoran, kecurangan, kemunafikan, sekaligus renungan.
Dan sekali lagi, ujar-ujar G. B. Shaw terbukti; Sejarah menyatakan, bahwa manusia tidak pernah belajar dari Sejarah.

Senin, 22 Maret 2010

Doa.. bukan DOni Atang ...

Bismillahirahmanirohim
Allahumma inni Asaluka ilma nafian wa rizqon wasian wa syifaan min kulli dain

Ya Allah, aku memohon pada Mu ilmu yang manfaat, rezeki yang luas dan obat dari segala penyakit

Ayo....
Ayo kita berkata baik, ayo kita memberi berkah dan manfaat kepada orang lain, ayo kita menanam benih kebaikan, ayo kita mendekat kepada Allah, ayo kita mencoba sebisa mungkin mengikuti sunnah Nabi Saw....Karena apa!!!! karena apapun bentuknya akan ada balasannya kelak. Yang buruk dibalas buruk begitu pula yang baik.......


Renungan Hadist
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhya pada hari kiamat nanti ia akan datang untuk memberi syafaat (penolong) bagi para pembacanya (yang mengamalkan).” (HR. Muslim)


I. Apa Kata Mereka Tentang Al-Qur’an

Utsman bin Affan ra, “Andaikata hati kalian itu bersih, maka tidak akan pernah kenyang dari kalam Rabb (ingin selalu membaca Al-Qur’an).”

Ibnu Mas’ud ra, “Barangsiapa ingin mengetahui apakah ia cinta kepada Allah (atau tidak), hendaknya mengukur dirinya dengan Al-Qur”an. Jika ia cinta kepada Al-Qur”an (selalu membacanya), berarti cinta kepada Allah, karena Al-Qur’an adalah kalam Allah.”

Khabab ra, “Mendekatlah kepada Allah semampumu! Ketahuilah jalan yang paling disukai oleh Allah untuk mendekat pada-Nya adalah membaca Al-Qur”an.”


Doa Terkena Musibah: إِنَّا لِلَّھِ وَإِنَّا إِلَیْھِ رَاجِعُوْنَ اللَّھُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِیْبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَیْراً مِنْھَا “Sesungguhnya kita milik Allah, dan kita akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah aku pahala atas musibah yang menimpaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya.” (HR. Muslim)


Renungan Ayat

“Maka Aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh:10-12)

…Dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali ‘Imran: 17)


Apa Itu Istighfar….???

Anda tahu Istighfar?? Pastilah tahu dan kita tahu apa itu Istighfar. Sedikitnya membaca Istighfar itu adalah:

Astaghfirullah Al-Azhim
“Aku meminta ampun kepada Allah Yang Maha Mulia.”

Yang panjang lagi:

Astaghfirullahal Azhim Min Kulli Zanbin Wa Atubu Ilaihi
“Aku meminta ampun kepada Allah Yang Maha Mulia Dari Semua Dosa Dan Aku Taubat Kepadanya.”

Sedikitnya membaca Istighfar sehari semalam sebanyak 70 x, atau tambah aja deh jadi wirid harian sebanyak 100 x. Karena baginda Nabi, yang dosanya telah diampuni tapi nggak pernah ninggalin Istighfar:

“Demi Allah, aku sungguh beristighfar (mohon ampun) kepada Allah dan taubat kepadanya, (dengan membaca Istighfar) lebih dari 70x dalam sehari.” (HR. Bukhari)

Tentu saja dosa besar (Al-Kabair) tidak cukup hanya dengan membaca Istighfar saja, tapi harus memenuhi syarat taubat (selanjutnya silahkan mencari di Internet, toko buku, Tanya ustadz di majelis taklim dll)

Dengan demikian Istighfar itu adalah pengakuan dosa kita kepada allah, permohonan maaf kepada Allah, Sang Penguasa Dunia, dan Istighfar juga adalah “jawara’ nya doa. Seperti yang disebutkan dalam satu ayat:

“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (tidak tidur) dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.” (QS. As-Sajdah: 16)

Kunci Rezeki…..Istighfar..!!!

Coba perhatikan ayat paling atas, bahwa ketika seseorang beristighfar ada beberapa “reward” dari Allah Swt yaitu:


  • Istighfar membuahkan ampunan dari Allah

  • Istighfar menghapus dosa

  • Istighfar mendatangkan kesuburan dengan datangnya hujan

  • Istighfar membuahkan rezeki bagi para pembacanya

  • Istighfar akan membuahkan pula keturunan

  • Istighfar menjadikan sawah ladang makmur/ sukses dalam bisnis atau karir


  • Ternyata Istighfar itu juga solusi jitu medatangkan rezeki sebagaimana Rasulullah Saw pernah ditanya ketika seseorang mengeluh karena rezeki, Rasulullah Saw menjawab:

    “Engkau harus beristighfar.”

    Begitu pula ketika ditanya tentang keturunan, beliapun menjawab:

    “Engkau harus beristighfar.”

    Kemudian Abu Hurairah bertanya karena bingung semua jawaban sama dari beberapa pertanyaan berbeda, kemudian Rasulullah Saw membaca ayat paling atas tadi.
    Di lain tempat Rasulullah Saw bersabda:

    “Barang siapa yang selalu membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya solusi dari semua kesulitan dan memberikan rezeki yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

    Lakukan Secara Kontinu...Lebih Bagus Di Waktu Subuh
    Tentu saja solusi dari semua permasalahan ini tidak hanya cukup dengan “hanya” beberapa kali atau beberapa hari saja. Sampai kapan??? Itu hak preogratif Allah semata. Namun yang jelas kualitas ilmu pengetahuan Islam seseorang akan mempengaruhi penilaian Allah kepada kita. Kontinunitas sangat berperan pula dalam satu ibadah dibanding banyak kemudian ditinggalkan.
    Yang paling baik adalah membaca Istighfar di waktu sahur seperti di ayat kedua yang tertulis di atas.

    Teman-teman..!! ternyata solusi itu ada dekat sekali, ada di samping kita, dia tidak jauh, ternyata ada dalam Al-Qur’an itu sendiri. Tidak perlu mendatangi paranormal, dukun, bertanya pada kartu tarot, lihat perbintangan..Aduh teman!! Itu malah membuat Allah murka!!
    Ayo sekarang kita mulai belajar Islam, kita pelajari Al-Qur’an, kita bongkar hadist agar menjadi solusi dari semua permasalahan kita.

    Yuk Jaga Mulut dan Tangan Kita
    Bagi yang sering MEMPERMASALAHKAN JUDUL…dengan senang hati kami menjawab, silahkan baca kalau suka, dan tidak ada yang memaksa antum kalaupun tidak suka membacanya. Karena bagaimanapun tidak ada yang rugi karena semuanya dilakukan dan dibuat oleh saya pribadi.
    Mari kita jaga hati, mulut dan raga kita agar tidak menyakiti orang lain. Jadilah kita pembawa rahmat dan berkah bagi yang lainnya, dan Insya Allah hal itu penyelamat kita kelak…
    Mohon tulis komen yang baik dan manfaat yang mengarah kepada ketaatan dan takwa. Dapat diambil manfaat oleh kita yang sedang mencari ilmu agama. Pasti, sekecil apapun perbuatan ada balasannya.

    Sabtu, 20 Maret 2010

    Autis

    Autisme adalah suatu gangguan yang ditandai oleh melemahnya kemampuan bersosialisasi, bertingkah laku, dan berbicara. Autisme sering disebut dengan Autistic Spectrum Disorder (ASD).

    Nah, untuk mengetahui apakah anak Anda mengidap autis, maka penting untuk mengetahui mulai dari gejala, tindakan kuratif (penyembuhan) hingga tindakan preventif (pencegahan).

    Kelainan perkembangan yang luas dan berat, dan mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan tersebut mencakup bidang interaksi sosial , komunikasi , dan perilaku.

    Gejala autisme mulai tampak pada anak sebelum mencapai usia 3 tahun , secara umum gejala paling jelas terlihat antara umur 2 – 5 tahun.
    Pada beberapa kasus aneh gejala terlihat pada masa sekolah.

    Berdasarkan penelitian lebih banyak didapatkan pada anak laki-laki daripada anak perempuan. Beberapa tes untuk mendeteksi dini kecurigaan autisme hanya dapat dilakukan pada bayi berumur 18 bulan ke atas.

    Gejala autisme berbeda – beda dalam kuantitas dan kualitas ,penyandang autisme infantil klasik mungkin memperlihatkan gejala dalam derajat yang berat , tetapi kelainan ringan hanya memperlihatkan sebagian gejala saja.

    Kesulitan yang timbul, sebagian dari gejala tersebut dapat muncul pada anak normal, hanya dengan intensitas dan kualitas yang berbeda.

    1. gangguan pada bidang komunikasi verbal dan non verbal
    • Terlambat bicara atau tidak dapat berbicara
    • Mengeluarkan kata – kata yang tidak dapat dimengerti oleh orang lain yang sering disebut sebagai bahasa planet
    • Tidak mengerti dan tidak menggunakan kata – kata dalam konteks yang sesuai
    • Bicara tidak digunakan untuk komunikasi
    • Meniru atau membeo , beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian , nada , maupun kata – katanya tanpa mengerti artinya
    • Kadang bicara monoton seperti robot
    • Mimik muka datar
    • Seperti anak tuli, tetapi bila mendengar suara yang disukainya akan bereaksi dengan cepat

    2. gangguan pada bidang interaksi sosial
    • Menolak atau menghindar untuk bertatap muka
    • anak mengalami ketulian
    • Merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk
    • Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang
    • Bila menginginkan sesuatu ia akan menarik tangan orang yang terdekat dan mengharapkan orang tersebut melakukan sesuatu untuknya.
    • Bila didekati untuk bermain justru menjauh
    • Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain
    • Kadang mereka masih mendekati orang lain untuk makan atau duduk di pangkuan sebentar, kemudian berdiri tanpa memperlihatkan mimik apapun
    • Keengganan untuk berinteraksi lebih nyata pada anak sebaya dibandingkan terhadap orang tuanya

    3. gangguan pada bidang perilaku dan bermain
    • Seperti tidak mengerti cara bermain, bermain sangat monoton dan melakukan gerakan yang sama berulang – ulang sampai berjam – jam
    • Bila sudah senang satu mainan tidak mau mainan yang lain dan cara bermainnya juga aneh
    • Keterpakuan pada roda (dapat memegang roda mobil – mobilan terus menerus untuk waktu lama)atau sesuatu yang berputar
    • Terdapat kelekatan dengan benda – benda tertentu, seperti sepotong tali, kartu, kertas, gambar yang terus dipegang dan dibawa kemana- mana
    • Sering memperhatikan jari – jarinya sendiri, kipas angin yang berputar, air yang bergerak
    • Perilaku ritualistik sering terjadi
    • Anak dapat terlihat hiperaktif sekali, misal; tidak dapat diam, lari kesana sini, melompat – lompat, berputar – putar, memukul benda berulang – ulang
    • Dapat juga anak terlalu diam


    4.gangguan pada bidang perasaan dan emosi
    • Tidak ada atau kurangnya rasa empati, misal melihat anak menangis tidak merasa kasihan, bahkan merasa terganggu, sehingga anak yang sedang menangis akan di datangi dan dipukulnya
    • Tertawa – tawa sendiri , menangis atau marah – marah tanpa sebab yang nyata
    • Sering mengamuk tidak terkendali ( temper tantrum) , terutama bila tidak mendapatkan apa yang diingginkan, bahkan dapat menjadi agresif dan dekstruktif


    5. gangguan dalam persepsi sensoris
    • Mencium – cium , menggigit, atau menjilat mainan atau benda apa saja
    • Bila mendengar suara keras langsung menutup mata
    • Tidak menyukai rabaan dan pelukan . bila digendong cenderung merosot untuk melepaskan diri dari pelukan
    • Merasa tidak nyaman bila memakai pakaian dengan bahan tertentu

    Penyebab autis sejauh ini belum diketahui dengan pasti, namun diduga kuat berkaitan dengan faktor keturunan, khususnya hubungan antara ibu dan janin selama masa kehamilan.